Hei ! Ini Part 3-nya…
Langsung aja ya.. CEKIDOT !!!
>>>>>>>>>>>>>>>
Keesokan harinya…
Setelah Ify siap-siap buat berangkat sekolah. Ify turun ke bawah buat sarapan. Di meja makan udah ada Deva *Adek Ify, Mama, dan Papa Ify-Deva.
“Pagi Ma, Pa.” sapa Ify lesu. Deva manyun karena gak di sapa sama Ify.
“Pagi, Fy.” Balas Mama dan Papa Defy *Deva-Ify serempak.
“Sebagai adek yang tak disapa aku hanya bisa mencoba bersabar…Menahan setiap amarah….ooooo…” Deva menyanyi lagu Kekasih Yang Tak Dianggap yang udah di rombak liriknya. *PLAAKKK !!!
“Ada loe ternyata, Dev ! Gue gak liat. Gue kira Setan Bali !” ucap Ify ngawur.
“AHHH…..KAKAKKKKKK !!!!” teriak Deva manja.
“Iya deh, Dev. Maaf deh ! Pagi, Dev !”
“Gitu kek ! Pagi Kakakku yang JELEK !” ejek Deva. Ify gak balas dengan kata-kata, dia langsung mengacak-acak rambut Deva yang udah rapi dan langsung ngacir ke tempat duduknya. Deva hanya manyun.
“Gimana sekolahnya, Fy ?” tanya Papa Defy sambil menutup koran yang sudah selesai dibacanya.
“Biasa aja tuh !” jawab Ify.
“Gimana temen-temennya ?” kali ini Mama Defy yang bertanya pada Ify.
“Ya..gitu deh ! Macem-macem.”
“KACANG GORENG !!! SERIBU SATU !!! SERIBU SATU !!!” teriak Deva yang merasa di kacangin.
“Kamu jualan kacang, Dev ?” tanya Papa.
“Huh ! Gatau ah…” sungut Deva. Sedangkan Ify, Mama, dan Papa cekikikan.
“Kalo Deva gimana sekolahnya ?” tanya Papa.
“Wahh !!! Seru banget ! Ada Ray dan Ozy yang konyol dan gokil abiz…ada Keke yang maniiiisssssssssss banget… wah ! pokoknya Deva bakalan betah sekolah disitu ! Apalagi sekolahnya itu ya, Pa... blaa…bla….bla….” cerita Deva panjang banget.
“DEVA ! Kapan mau berangkat klo loe cerita panjang bgtz sepanjang nama loe ? Mana pake’ ada acara hujan lokal pula ?” gertak Ify. Deva Cuma nyegir.
“Yaudah deh, Pa. Deva sama Kak Ify berangkat dulu dech !” pamit Deva kepada Papa dan Mama, disusul oleh Ify.
“Pa...Ma…Ify berangkat dulu.” Ucap Ify sambil mencium punggung tangan kedua orangnya.
Ify dan Deva berangkat diantar oleh supir. Pertama Deva terlebih dahulu yang diantar, kemudian baru Ify. Sesampainya di sekolah SMA TUNAS BANGSA…
“Pagi, Fy !!!” sapa Sivia, Shilla, dan Agni serempak.
“Pagi.” Balas Ify.
“Loe udah gak apa-apakan ?” tanya Sivia khawatir.
“Udah..loe tenang aja ! Gue lebih tenang setelah cerita ke loe pada !” ucap Ify meyakinkan Sivia.
>>>>>>>>>>>>>>>
Sedangkan di koridor SMP BINA BANGSA…
“Hi, bro !” sapa Ray dan Ozy dari belakang, kebetulan mereka juga baru datang.
“Hi bro !” sapa Deva balik kepada best friendnya, kemudian mereka ber-high five.
“Bentar lagi bel ! Masuk kelas yuk !” ajak Ozy.
“Let’s go !” Ray mengikuti Ozy. Lha Deva ? Deva masih diem gak bergerak.
“Dev !! Hello !!!” Ray mengibaskan tangannya di depan muka Deva, tapi Deva gak respon sama sekali.
“Woiii, Zy !” sikut Ray. “Deva liat apa’an sih ?” tanya Ray setengah berbisik.
“Tuh !!” Ozy menunjuk dengan dagunya. Terlihat Keke sedang ngomong sama Acha dan Olivia di tepi lapangan.
“Oooo..Keke toh ! Ada yang falling in love nih ceritanya…” kata Ray mengerti. Setelah berpikir sebentar, Ray menjentikkan jarinya.
“DEVAA !!! MATA LOE JATUH !!!” teriak Ray tiba-tiba.
“MATA GUE !!!!!!!!!!!! Mana, Ray ? Mana mata gue ?” teriak Deva panik. Sedangkan Ray sama Ozy Cuma ketawa ngakak.
“Hahahhahahahahhaha…” Ray dan Ozy masih ketawa, sedangkan Deva masih bingung nyari matanya. *Aduh, Deva !!! Mata loe tuh kan masih ada pada tempatnya.
“Ray !!! Ozy !!! Bantuin gue nyari mata gue donk ! Jangan ketawa mulu’ !” tegur Deva.
“Aduh, Dev !! Mata loe tuh masih pada tempatnya juga ! Jangan bego donk ! Hahahaha……” ujar Ray menyadarkan Deva. Deva melongo. Refleks, Deva memegang matanya. Ia baru menyadari bahwa dia hanya dikerjain oleh Ray dan Ozy.
“RAY !!! OZY !!! KURANG AJAR LOE !!!” teriak Deva marah.
Ray dan Ozy berhenti tertawa dan menatap satu sama lain. “KABUUURRRRRRRRR !!!!!!!!!!!!” teriak Ray dan Ozy berbarengan, mereka saling kejar-kejaran.
“Hoshh..hoshhh..hhooshh..” Ray dan Ozy terengah-engah setelah kejar-kejaran dengan Deva di kelas.
“Ray !!! Ozy !!” Deva masuk kelas dengan murka.
“Udah ah ! Capek gue ! Salah loe sendiri ngeliatin Keke pake’ acara gak kedip pula ! Ya gue kerjain aja sekalian.” Ray nyerah.
“Nih balesannya dari gue !” Deva menonyor kepala Ray dan Ozy.
“Udah ah…kita main basket aja yuk ! Bu Rina lagi sakit !” ajak Ozy.
“Hayukk !!!” jawab Deva dan Ray.
>>>>>>>>>>>>>>> Kembali Ke Ify dkk.
Sekarang di SMA TUNAS BANGSA sedang istirahat.
“Kalian mau pesen apa ?” tanya Via.
“Gue mau bakso sama es jeruk aja deh !” kata Agni.
“Kalo gue samain aja sama Agni deh !” ujar Shilla
“Kalo loe, Fy ?” tanya Via.
“Samain aja deh ! Nih uangnya, buat bayar semua makannya.” Ify mengeluarkan uang 50.000 dari sakunya.
“Bayarin semuanya ? Sama punya kita juga ?” tanya Shilla meyakinkan.
“Iye…udah sana !” usir Ify pada Sivia.
“Yeee…” ujar Sivia sambil berlalu.
Tak lama, Sivia kembali. Mereka menunggu sambil bercanda. Padahal, cewek-cewek sekantin udah pada heboh karena ada CRAG.
“Hahahahha..konyol loe, Vi !”
“Tumben loe masak salah masukin bumbu ? Asin banget tuh makanan pastinya. Hahahha…” ujar Agni menanggapi cerita Via.
Sivia masih cemberut karena diketawain sama temen-temenya. Ia, menoleh pada Ify. Ify hanya tersenyum. Senyum yang lebih lepas dari sebelumnya.
“Ify lebih terbuka sama kita. Senyumnya juga lebih tulus dan lebih lepas.” Batin Via.
Sedangkan dari kejauhan ada seorang yang memperhatikan ke-empat sahabat itu. Setelah yakin, ia segera menyikut cowok yang ada disebelahnya dan membisikkan sesuatu.
“Loe yakin, Kka ?” tanya Rio pada Cakka
“Yakinlah, Yo…gue inget banget wajahnya.” Kata Cakka mencoba meyakinkan Rio, siapa yang kemarin menabrak Rio.
“Loe tau namanya ?” tanya Rio.
“Gak tau. Kayaknya dia itu anak baru. Coba gue cari tau.”
Cakka mencari siapa yang bisa memberi info tentang anak yang menabrak Rio kemarin. Kebetulan Riko lewat, junior di tim basket.
“RIKO ! Sini !”
“Apa’an, Kka ?” tanya Riko.
“Loe tau gak siapa itu ?” tanya Cakka balik, sambil menunjuk Ify dengan dagunya.
“Oh… yang itu ! Itu tuh Alyssa Saufika Umari panggilannya Ify.” jelas Riko. “Emang kenapa ?” tanya Riko.
“Eh…gak apa-apa kok ! Cuma penasaran aja. Kok gue belum pernah liat ya ?” ucap Cakka berbohong.
“Yaiyalah…dia kan murid baru. Pindahnya aja baru kemarin.” Jelas Riko.
“ Yaudah ! Thanks ya…”
“Yo’i !” Riko pun berlalu.
Cakka segera memberi tau info yang ia dapet dari Riko.
“Yo, dia namanya Alyssa Saufika Umari. Panggilannya Ify.”
“Oke ! Gue bakal bikin membalasan ke anak itu !” ujar Rio.
“Loe mau ngelakuin apa ?” tanya Gabriel.
“Yang bagus diapain ?” tanya Rio balik.
“Tanya aja tuh ma Alvin.” Saran Cakka
“Vin ! Yang enak diapa’in ya ?” tannya Rio pada Alvin.
“Dilabrak aja, habis itu siram pake minumannya. Selesai kan ?” ujar Alvin tanpa menoleh sedikitpun. Ia masih sibuk dengan BB nya.
“Good idea !” ujar Rio. Ia segera menuju meja Ify dkk yang sedang makan, diikuti oleh Cakka dan Gabriel. Alvin masih diem ditempatnya.
“HEH !” tegur Rio pada Ify. Sontak Ify dkk dan seisi kantin menoleh pada Rio yang sudah ada di sebelah Ify.
“Loe yang kemarin nabrak gue kan ?” labrak Rio pada Ify.
“Hah ? Loe nabrak Rio, Fy ?” tanya Shilla.
Ify mencoba mengingat-ingat kejadian kemarin. Ia memang menabrak orang sepulang dari rumahnya Sivia, tapi ia gak tau kalo orang itu Rio. Ify gak sengaja menabrak, ia melamun selama perjalanan karena mikirin Septian. Tapi yang perlu dicatat, Ify sudah minta maaf.
“Remember ?” tanya Rio setelelah memberi Ify waktu untuk mengingat.
“Ooo..kejadian kemarin.” Jawab Ify acuh.
Rio jengkel dengan sikap Ify yang mengacuhkannya. Baru pertama kali ada cewek yang mengacuhkannya.
“Loe tuh ya …” Rio geregetan.
“Masalah ? Kan gue udah minta maaf.” Tegas Ify.
“Minta maaf macam apa ? Gak noleh sama sekali juga !” sindir Rio.
“Oooo..” Ify hanya ber-o ria.
Emosi Rio udah di ubun-ubun. Ia mengambil minum yang ada di meja Ify. Dan………….. MENYIRAMKANNYA KE IFY !!!!! Seisi kantin melongo melihat kelakuan Rio pada Ify.
“Nih balesannya, karena loe udah bikin baju gue kotor.” Ujar Rio dan ia segera kembali ke kelasnya.
“SUMPAH !!! Ngeselin banget !” sungut Sivia gak terima dengan kelakuan Rio kepada Ify.
“Beraninya Cuma sama cewek !” Agni ikutan kesel juga.
“Tauk ! Loe juga, Fy ! Pake acara gak ngelawan !” ujar Shilla. Gak ada satupun komentar yang ditanggapi Ify, dia malah ngelanjutin makan baksonya. Padahal daritadi seisi kantin langsung ngerubungin Ify. Tapi Ify malah cuek.
“Makannya udahkan ?” tanya Ify. “Kalo udah, ayo balik ke kelas !” tambah Ify, sambil mencoba keluar dari kerumunan.
“IFY !!! Tunggu !” Shilla, Sivia, dan Agni segera mengikuti Ify.
Ketika sudah di depan kelas, Ify ditarik oleh Sivia, Shilla, dan Agni ke kamar mandi.
“Loe udah gila !!! Loe yakin mau masuk kelas dalam keadaan kayak gini ?” omel Shilla, sambil membersihkan baju Ify yang terkena es jeruk.
“Loe tuh tadi emang sabar apa kelewat cuek sih ? Heran gue sama loe !” Agni bingung sama kelakuannya Ify. *Pegangan donk kalo bingung ! PLAAAAKKK !!!
“So ? Gak masalah kan ? Udah ah…Gue bisa sendiri.” Ucap Ify sambil mencuci wajahnya dan membersihkan bajunya. Setelah lumayann bersih, baru mereka kembali ke kelas.
Di kelas, Ify langsung dikerubutin sama anak-anak. Ify dicerca berbagai pertanyaan. Untungnya Pak Doni udah datang, anak-anak langsung kembali ke tempatnya. Pelajaran pun dimulai.
>>>>>>>>>>>>>>>
Ketika pulang sekolah…Ify segera menuju parkiran karena udah ditunggu sama supirnya. Ify kaget ketika memasuki mobil sudah ada 2 anak cowok sebaya Deva yang lagi bercanda di jok belakang.
“Hi, Kak !” sapa kedua anak tersebut serempak.
“Hi…kalian temennya Deva ya ?”
“Iya kak…kenalin aku Ray dan ini Ozy.” Ray memperkenalkan dirinya, lalu menunjuk Ozy.
“Kakak namanya Kak Ify kan ?” tanya Ozy. Ify hanya mengangguk.
“Aduh !!! Buruan masuk ! Mau pulang nih !” Deva tau-tau nyahut.
“Iye….cerewet !!” Ify segera pindah ke jok depan. Mereka pun pulang.
>>>>>>>>>>>>>>>
Sesampainya di Rumah Defy…
“Kalian makan aja dulu, baru main !” suruh Ify.
“Oke deh !” ucap Deva, Ray, dan Ozy serempak.
Setelah makan, Deva, Ozy dan Ray baru main. Mereka main ps 1 jam habis itu berenang, pokoknya main sepuas-puasnya sampe’ jam 5 sore.
‘TOK..TOKK..TOK…”
Ify yang sedang baca majalah di ruang tamu segera meletakkan majalahnya dan membuka pintu.
“LOE !!!” teriak Ify, begitu melihat siapa yang datang.
“ELO !!!” sang tammu juga tak kalah kagetnya dengan Ify.
>>>>>>>>>>>>>>>
Selesai juga akhirnya…
Koment ya….
Tunggu lanjutannya ya..
Jangan lupa follow blog saya ya..
Follow twitter saya juga ya : @auliianaa
Add facebook saya : aulianamaharanie@gmail.com